Wakaf Kitab HSI BERBAGI Hadir Membawa Cahaya Ilmu di Bungus

By: hardi

Leny Hasanah- Wakaf Kitab

Para santri di rumah Tahfizh Al-Qur’an tampak penuh semangat belajar. Setiap huruf yang mereka lafalkan, setiap ayat yang mereka hafal, menjadi kebahagiaan tersendiri. Cahaya Al-Qur’an pun tetap bersinar di hati mereka. Foto-foto: Dok HSI BERBAGI.

Sumatra Barat, hsi.berbagi.id– Senja merayap turun di sebuah perkampungan sederhana. Dari balik rumah tahsin mungil di Bungus Barat, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatra Barat, terdengar suara anak-anak yang membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dengan terbata. Namun,   semangat mereka untuk terus belajar melampaui keterbatasan.

Di sinilah Ustadz Abu Hatim Abdurrahman Albungusi, pendiri sekaligus pengajar di Rumah Tahsin dan Tahfizh Al-Qur’an, mengabdikan hidupnya. Dengan penuh kesabaran, membimbing lebih dari 140 santri dari berbagai latar belakang.

“Mengajar mengaji di perkampungan adalah pengalaman penuh warna. Ada santri yang datang dengan sandal hampir putus, ada pula yang berjalan jauh dari rumah. Meski sederhana, wajah mereka selalu dihiasi senyum dan semangat untuk belajar Al-Qur’an,” ungkap Abu Hatim kepada hsi.berbagi.id di Kota Padang, pekan lalu.

Namun, dari semua perjuangan itu tentunya tidak lepas dari kendala. Banyak mushaf usang yang sudah robek karena dipakai bertahun-tahun. Bagi para santri dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, membeli mushaf standar cetakan Madinah bukanlah perkara mudah.

Alhamdulillah, atas pertolongan Allah. Di tengah keterbatasan itu, hadirnya wakaf kitab dari HSI BERBAGI terasa seperti angin segar yang memberi harapan bagi para santri untuk mempelajari Al-Qur’an lebih baik.

“Alhamdulillah, kami mendapat bantuan 50 mushaf. Untuk tahap ini, jumlah itu cukup, terutama bagi santri yang sudah mulai membaca Al-Qur’an penuh setelah melewati tahapan Iqra. Ini sangat berarti bagi kami,” sambung Abu Hatim.

Semangat Dalam Keterbatasan

Meski dalam keterbatasan yang mereka hadapi…

Di Rumah Tahsin itu, suka duka mengajar mengaji sehari-hari terasa nyata. Sukanya, ketika melihat anak-anak yang penuh semangat, meski dengan segala keterbatasan hidup. Dukanya, saat menghadapi fasilitas seadanya, mushaf yang kurang, atau suasana belajar yang terganggu karena kondisi tempat yang sederhana dan terbilang kurang layak untuk tempat belajar-mengajar.

“Semangat anak-anak itu menular. Setiap huruf yang mereka lafalkan, setiap ayat yang mereka hafal, menjadi kebahagiaan tersendiri. Cahaya Al-Qur’an tetap bersinar di hati mereka, dan ini pengingat bagi kami bahwa mengajar Al-Qur’an bukan sekadar aktivitas, melainkan amanah besar yang semoga menjadi pemberat timbangan amal di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ungkap Abu Hatim.

Bagi Abu Hatim, setiap mushaf yang diwakafkan tidak hanya menjadi sarana belajar, tapi juga penopang semangat.

“Kami dari pengurus dan praktisi pengajar mengucapkan jazaakumullahu khairan kepada semua pihak yang membantu, khususnya Yayasan HSI BERBAGI. Semoga Allah membalas dengan pahala berlipat,” ucapnya penuh syukur.

Data Penyaluran — Periode I (Januari–Juni 2025)

Kisah Kampung Bungusi hanyalah satu dari banyak cerita penerima manfaat Wakaf Kitab HSI BERBAGI. Pada Periode I tahun 2025, realisasi Program Wakaf Kitab mencapai 2.075 eksemplar, mencakup 1.122 mushaf Al-Qur’an, 951 buku Iqra, dan 2 kitab ulama dengan total nilai penyaluran mencapai Rp78.792.750,00.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa bantuan telah menjangkau ribuan santri, guru ngaji, dan dai di berbagai daerah — meneruskan estafet kebaikan dari tahun sebelumnya. (baca; https://hsi.berbagi.id/periode-i-2025-2-075-orang-menerima-wakaf-kitab-hsi-berbagi)

Wakaf Kitab — Periode II (Juli–Desember 2025)

Periode II tahun 2025 telah dibuka hingga Desember 2025. Program menerima pengajuan untuk berbagai jenis bantuan wakaf, antara lain: Al-Qur’an A5 Rasm Utsmani, Al-Qur’an Braille, kitab ulama berbahasa Arab, buku Iqra, atau Al-Qur’an ukuran lain sesuai permintaan.

Sejak pendaftaran dibuka pada Agustus 2025, pendaftar telah mencapai 38 pemohon, dengan permintaan terbanyak adalah Al-Qur’an. Ketua Program, Joko Abu Umar, menegaskan bahwa setiap permohonan hanya akan diproses jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Persyaratan Pengajuan Wakaf Kitab:

Syarat mengajukan Al-Qur’an/ Iqra:

  1. Proposal kegiatan
  2. Foto KTP pemohon
  3. Foto tempat TPA/TPQ
  4. Foto kegiatan anak-anak mengaji
  5. Daftar santri
  6. Nama dan NIP perekomendasi dari HSI
  7. Foto SS profil perekomendasi di HSI

Syarat mengajukan kitab ulama:

  1. Proposal
  2. Foto KTP pemohon
  3. Foto tempat berdakwah
  4. Foto asatidz sedang mengajar
  5. Biodata ustadz
  6. Nama dan NIP perekomendasi dari HSI
  7. Foto SS profil perekomendasi di HSI

Informasi persyaratan selengkapnya: https://s.hsi.id/persyaratan-pengajuan-wakafkitab-hsiberbagi

Pendaftaran: https://s.hsi.id/wakafkitab-s1-2025

Info dan pertanyaan: csberbagi.hsi.id

Dari program HSI BERBAGI ini setiap lembar mushaf yang dibaca, setiap halaman Iqra yang dipelajari, dan setiap kitab yang diajarkan akan menjadi investasi akhirat yang pahalanya terus mengalir, insyaallah.(sbn)

Komentar (0)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *