Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Banjir yang menerjang wilayah Bekasi dan Bogor menyisakan kesedihan dan kesulitan, khususnya warga di perumahan Vila Nusa Indah, Bojong Kulur karena rumah mereka terendam banjir, dan kini harus berjuang keras membersihkan lumpur tebal dan perlengkapan rumah yang masih bisa digunakan. Foto-Foto; Subhan, Tim Tanggap Bencana HSI BERBAGI
Bekasi, hsi.berbagi.id– HSI BERBAGI menggelar aksi kemanusiaan bagi penyintas banjir bandang dan longsor di wilayah Bekasi dan Bogor pada Rabu, 6 Maret 2025. Kegiatan ini difokuskan pada pendistribusian logistik bagi warga yang terdampak cukup parah, khususnya di Perumahan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tim relawan bergerak cepat, diantaranya Agus Triyanto yang bertindak sebagai PIC, bersama tiga rekan lainnya, Subhan Hardi, Gusti, dan Ary Heru berangkat dari Kantor Back Office (BO) HSI Bekasi dengan menggunakan mobil jenis MPV. Mereka berkoordinasi dengan relawan Petualang Muslim di posko sementara, sekolah Daar El Salam, untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan efektif.
Alhamdulillah, HSI BERBAGI telah menyalurkan 150 paket makanan siap saji kepada warga terdampak untuk berbuka puasa dan sahur. Selain itu, tim juga mendistribusikan empat kardus besar pakaian layak pakai, termasuk gamis syar’i untuk perempuan, pakaian laki-laki, serta baju anak-anak. Bantuan ini sangat dibutuhkan mengingat rumah warga terendam banjir akibat luapan Sungai Cikeas dan Sungai Bekasi, serta jebolnya tanggul yang membawa lumpur tebal.
“Berdasarkan hasil asesmen sementara, lebih dari 3000 kepala keluarga terdampak banjir dengan ketinggian 3-4 meter pada Ahad malam. Saat tim kami tiba di lokasi, jalanan masih dipenuhi endapan air dan lumpur cukup tebal, yang membuat akses ke perumahan menjadi sulit,” ujar tim relawan HSI BERBAGI, Subhan Hardi, di lokasi Kamis (6/3/2025).

Akses menuju lokasi banjir cukup diliputi kemacetan parah lalu lalang penyintas dan jalanan yang masih tebal berselimut lumpur kiriman banjir.
Subhan menambahkan, akses menuju lokasi cukup padat dengan kemacetan tinggi, karena berbatasan dengan Perum Pondok Gede Asri, Bekasi yang juga diterjang banjir cukup parah. Kondisi ini menyebabkan kepanikan warga yang berusaha menerima bantuan di lokasi yang berdekatan dengan Gedung BNPB Bekasi, yang menjadi sentral logistik bagi penyintas di wilayah tersebut.
“Armada kami juga cukup kesulitan membawa logistik dalam jumlah besar, terlebih medan banjir cukup sulit dilalui. Sepertinya, perlu diperhatikan untuk memiliki armada yang dapat mengangkut personel dan logistik dengan kapasitas yang optimal, agar mampu menembus jalanan berat di kala bencana menimpa,” jelasnya.
Terkait distribusi bantuan yang diberikan, HSI BERBAGI akan melakukannya selama tiga hari ke depan. Dimulai dari Kamis hingga Sabtu, dengan 150 paket makanan siap santap setiap harinya untuk berbuka puasa bagi para penyintas.
Air Tiga Meter Terjang Rumah Warga

Relawan HSI BERBAGI menggali informasi dalam asesmen yang dilakukan kepada Pengurus DKM Masjid Al-Jannah, Ridwan, di Perumahan Vila Nusa Indah, Bojong Kulur untuk mendapatkan informasi seputar musibah banjir yang dihadapi.
Sementara itu, pengurus DKM Masjid Al-Jannah di Bojong Kulur, Ridwan menceritakan bahwa saat kejadian, sekitar 200-300 orang mengungsi ke wilayahnya yang cukup aman dari terjangan banjir. Dengan ketinggian air mencapai 3-4 meter, para pengungsi ini sudah tidak dapat menyelamatkan barang-barang mereka.
“Arus air sangat deras, saya sendiri harus menggunakan tali tambang untuk melintas ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Kini, air telah surut, namun meninggalkan lapisan lumpur tebal yang masih menutupi rumah-rumah dan jalanan sekitar. Warga tengah berupaya membersihkan rumah masing-masing, meskipun akses jalan masih sulit dilalui akibat lumpur yang diperkirakan setebal 30-40 cm.
“Mengingat 70% warga terdampak langsung, dapur umum belum bisa didirikan, sehingga kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji untuk berbuka puasa dan sahur, serta pakaian layak pakai.” harap Ridwan.
Sebagaimana diberitakan, pada Ahad (2/3) malam, banjir menerjang pemukiman warga di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Air yang terus naik hingga 3-4 meter mampu menenggelamkan rumah-rumah, merusak harta benda, dan memisahkan keluarga. Dalam hitungan jam, kota metropolitan yang ramai berubah menjadi lautan air yang membawa kepedihan. (baca selengkapnya: https://hsi.berbagi.id/banjir-awal-ramadhan-kota-metropolitan-jadi-lautan)
DInukil dari laman media sosial bnpb_indonesia, secara keseluruhan banjir yang terjadi di Kota Bekasi sendiri telah berdampak pada 25 kelurahan di 10 kecamatan, dengan total warga terdampak sebanyak 12.948 KK atau 43.768 jiwa.
Di tengah musibah ini, mari kita perkuat solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang terdampak. Setiap bantuan, sekecil apa pun, akan sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang untuk bangkit.
Mari bersatu, saling membantu, dan terus berdoa memohon pertolongan Allah agar saudara kita diberi ketabahan serta kemudahan dalam menghadapi cobaan ini. Bersama, kita bisa melewati ujian ini dan kembali membangun kehidupan yang lebih baik.(sbn)

Kondisi rumah warga di Perumahan Vila Nusa Indah tampak berantakan dan rusak, akibat terjangan banjir dengan lumpur tebal yang tersisa.

HSI BERBAGI bergerak cepat mengirimkan bantuan ke lokasi banjir, sinergi dengan tim relawan Petualang Muslim sigap bergerak menyisir warga terdampak yang membutuhkan bantuan.

Hingga malam tiba relawan HSI BERBAGI terus berupaya menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji kepada warga perumahan untuk dapat menyantap makanan berbuka puasa.

HSI BERBAGI salurkan logistik sebagai ikhtiar membantu kepada sesama.

Posko sementara relawan dan lembaga, saling bahu membahu dukung mobilisasi bantuan untuk warga yang sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak, sebagai bentuk solidaritas kepada umat.