Banjir Awal Ramadhan, Kota Metropolitan Jadi Lautan

By: hardi

Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Perumahan Galaxy Bekasi terendam banjir cukup parah. Foto-foto; Dwi Ayu

Jakarta, hsi.berbagi.id – “Halo min (bnpb_indonesia), minta tolong di rumah orang tua saya di Cawang Kalibata! Banjir sudah setinggi atap lantai 1. Masih banyak yang belum dievakuasi, termasuk orang tua saya yang berumur lansia. Tolong dibantu, kondisi air makin tinggi.”

“Hai kak mau minta tolong orang tua saya dan opung saya lansia 90 tahun terjebak di lantai 2 sudah banjir sepinggang, alamat perumahan Pondok Gede Permai Jatirasa Jatiasih Bekasi, tolong dibantu evakuasi tolong.  sudah dari jam 6 pagi belum dievakuasi, medannya nggak bisa masuk karena banyak kabel, di rumah di lantai 2 sudah sepinggang orang dewasa, tolong dibantu, bapak-bapak.”

Seruan minta tolong ini bukan sekadar komentar di media sosial. Ini adalah gambaran kepanikan yang dirasakan ribuan warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang hingga kini masih terjebak di rumah mereka akibat banjir besar.

Lautan Air

Perum Pondok Gede Permai Bekasi juga terdampak banjir cukup besar…

Sejak Ahad (2/3) malam, air terus naik, menenggelamkan rumah-rumah, merusak harta benda, dan memisahkan keluarga. Dalam hitungan jam, kota metropolitan yang ramai berubah menjadi lautan air yang membawa kepedihan. Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un.

Banjir yang terjadi di awal bulan Ramadhan ini bukanlah genangan biasa. Curah hujan ekstrem di Puncak, Bogor menyebabkan Sungai Ciliwung meluap, mengirimkan gelombang air deras yang menghantam Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Di beberapa titik, ketinggian air bahkan mencapai 4 meter, menenggelamkan rumah-rumah hingga ke atapnya. Warga yang tak sempat mengungsi kini hanya bisa menunggu di lantai dua rumah mereka, berharap bantuan segera datang.

Menurut data BNPB, hingga Selasa siang, sebanyak 1.446 warga Jakarta dari 485 keluarga terdampak banjir. Di Rawajati, Jakarta Selatan, 224 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Sementara itu, di Bogor, 381 keluarga atau 1.399 orang terdampak, dengan 346 orang mengungsi dan satu warga dinyatakan hilang terseret arus.

Di Depok, banjir melanda 19 titik, termasuk kawasan padat penduduk di sekitar Kali Cabang Timur, Situ Pengarengan, dan Perumahan Taman Duta.

Di Bekasi, 13 kecamatan tergenang, mulai dari Bekasi Timur hingga Tambun Utara dengan sedikitnya 20 titik banjir. Menurut data sementara Pemerintah Kota Bekasi, jumlah korban terdampak banjir mencapai 16.000 jiwa, dan sekitar 5.000 jiwa di antaranya telah mengungsi. Kabupaten Tangerang pun tak luput dari bencana, dengan 6 kecamatan terendam banjir setinggi 50 cm hingga 1 meter.

Secara terpisah, salah satu santri HSI AbdullahRoy yang tinggal di Jakarta Utara, Sopi, mengatakan bahwa meskipun wilayahnya tidak terdampak banjir, banyak rekannya yang berada di Bekasi mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan.

“Paling parah banjir di Bekasi. Qadarullah teman HSI dan teman kantor ana ada yang terdampak. Sampai malam ini, katanya masih terendam. Semoga banjir ini segera surut, kasihan saudara-saudara kita,” katanya kepada hsi.berbagi.id, Selasa (4/3) malam.

Turut Berduka Cita

HSI BERBAGI turut berduka cita atas musibah banjir bandang yang melanda Jabodetabek hingga malam ini. Saudaraku, mari kita mendoakan agar saudara-saudara kita yang terkena musibah diberikan kesabaran dan kekuatan ujian ini.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10). Semoga Allah melindung kita semua. Allahumma Aamiin.(sbn)