Leny Hasanah- Wakaf Kitab

Alhamdulillah, Program Wakaf Kitab HSI BERBAGI menjadi daya dorong yang baik bagi anak-anak sekolah untuk lebih mencintai Al-Qur’an. Harapannya, jejak amal jariyah melalui program wakaf ini, menjadikan mereka lebih bersemangat dalam membaca dan mempelajari Al-Qur’an sejak usia dini/ Foto-foto; Dok HSI BERBAGI.
Jawa Tengah, hsi.berbagi.id- Di tengah semangat pendidikan karakter dan religius yang terus digaungkan, SD Negeri Sriwulan 4, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah menjadi salah satu sekolah penerima manfaat program Wakaf Kitab tahun 2025 dari HSI BERBAGI.
Program ini, tentu saja tak hanya sekadar penyaluran Al-Qur’an dan Iqra. Namun, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam membina spiritualitas dan moralitas siswa sejak dini. Adalah Iwan Setyawan, S.Pd, guru kelas sekaligus pembina pramuka di sekolah tersebut, yang menjadi penggerak utama dalam pengajuan bantuan.
“Saya ingin meninggalkan jejak amal jariyah melalui program wakaf ini. Harapannya, anak-anak bisa lebih mencintai Al-Qur’an sejak usia dini,” ungkapnya kepada https://hsi.berbagi.id Rabu (9/7/2025).
Terintegrasi dalam Kegiatan Pembiasaan
Sebanyak 14 Al-Qur’an dan 14 buku Iqra diajukan dan disetujui penuh oleh HSI BERBAGI. Kitab-kitab ini digunakan dalam program kegiatan pembiasaan harian siswa. Setiap hari Kamis dan Sabtu pagi, sebelum kegiatan belajar dimulai, siswa kelas 5 dibimbing membaca Juz Amma bersama. Sedangkan buku Iqra diperuntukkan untuk siswa kelas 3, dikoordinasikan bersama wali kelas masing-masing.
“Untuk saat ini kitabnya digunakan di sekolah. Untuk tahun ajaran baru, kami programkan agar bisa dibawa pulang—dibaca di rumah, lalu dibaca kembali di sekolah sebagai penguatan pembiasaan,” jelas Iwan.
Ia menegaskan pentingnya keteladanan dari guru dalam membentuk kebiasaan baik. “Bisa karena terbiasa. Anak-anak perlu dorongan yang konsisten dari guru, bukan hanya perintah,” ungkapnya menegaskan.
Pramuka Siaga Garuda
Upaya pembiasaan membaca Al-Qur’an ini juga terkait erat dengan kegiatan kepramukaan. SDN Sriwulan 4 merupakan juara 1 Gugus Depan Mantap Tingkat Kwartir Cabang Demak, dan kini tengah bersiap ke tingkat Kwarda Jawa Tengah.
“Membaca Al-Qur’an adalah bagian dari syarat kecakapan khusus bagi Pramuka Siaga Garuda. Jadi program wakaf ini sangat mendukung pembinaan karakter melalui kepramukaan,” kata Iwan.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pimpinan sekolah, yakni Wawan, S.Pd., M.Si, serta sinergi dengan Kak M. Chanafi, S.Pd. dan Kak Juwariyah, S.Pd sebagai KaGudep SDN Sriwulan 4.
“Tanpa dukungan kepala sekolah dan kolaborasi tim Pramuka, program ini tidak akan berjalan. Bahkan proposal pengajuan wakaf pun lahir dari sinergi tim,” tambahnya.
Saat ditanya, bagaimana reaksi siswa? Iwan menjawab singkat namun penuh makna:
“Alhamdulillah, anak-anak sangat senang. Sebelumnya mereka hanya memiliki Juz Amma. Sekarang mereka merasa lebih dekat dengan Al-Qur’an secara menyeluruh.”
“Teruslah berbuat baik melalui program wakaf kitab ini. InsyaAllah menjadi ladang amal kebaikan dunia dan akhirat,” tandas Iwan meyakinkan.
Mengalir Sepanjang Waktu

Alhamdulillah, atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, HSI BERBAGI telah menyalurkan 1.695 kitab sepanjang Maret hingga Juni 2025, dengan total nilai dana mencapai Rp79.633.500,00. Rinciannya meliputi: 1.122 Al-Qur’an, 951 Iqra, dan 2 Kitab Ulama.
Dari total 17 proposal yang disetujui, tujuh diantaranya merupakan alokasi kitab untuk mendukung program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember, Jawa Timur di tujuh lokasi berbeda. Pengirimkan kitab dilakukan ke kampus STDIIS terlebih dahulu pada awal Juni 2025, sebelum mahasiswa membawanya langsung ke lokasi KKN. (baca juga; https://hsi.berbagi.id/program-wakaf-kitab-bukan-sekadar-bantuan-tapi-investasi-akhirat)
Kurasi dan Monitoring

Setiap mushaf yang dibuka, setiap ayat yang dibaca, menjadi bagian dari mata rantai kebaikan yang tak terputus.
Menurut Ketua Program Wakaf Kitab HSI BERBAGI, Joko Abu Umar, proses seleksi dilakukan dengan ketat agar bantuan benar-benar tepat sasaran.
Beberapa alasan permohonan ditolak:
1. Tidak menyertakan daftar santri atau siswa penerima manfaat.
2. Memohon kitab yang tergolong kitab alat.
Khusus untuk kitab ulama, syarat utamanya:
– Bukan kitab alat.
– Harus diajarkan secara aktif kepada jamaah.
Program ini juga dilengkapi sistem monitoring pasca penyaluran. Evaluasi dilakukan setelah enam bulan, dengan mengirimkan formulir isian dan dokumentasi kegiatan berupa foto.
Wakaf kitab adalah amal yang terus mengalir, bukan hanya memberi bahan bacaan, tetapi menyemai cinta Al-Qur’an di hati generasi muda. Melalui kolaborasi antara guru, sekolah, relawan, dan donatur, HSI BERBAGI berkomitmen untuk terus menghadirkan cahaya ilmu dan iman ke lebih banyak titik di penjuru negeri.
Setiap mushaf yang dibuka, setiap ayat yang dibaca, menjadi bagian dari mata rantai kebaikan yang tak terputus. Semoga program ini terus tumbuh dan menjadi wasilah hadirnya generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, mencintai ilmu, serta membawa rahmat bagi lingkungannya.
Mari bersama HSI BERBAGI melanjutkan estafet kebaikan ini. Dari satu sekolah, menuju satu desa, hingga satu negeri yang hidup bersama cahaya Al-Qur’an. Biidznillah.(sbn)