Leny Hasanah- Program Yayasan

Solo, hsi.berbagi.id– Training Amil Zakat Batch 2 HSI BERBAGI yang digelar pada Kamis (11/9/2025) di Back Office HSI Solo berlangsung penuh semangat. Acara ini mengusung tema “Optimalisasi Filantropi dan Langkah Strategis HSI BERBAGI” serta menghadirkan pemateri Coach Wahyu Novyan, S.Sos., PBHC., CBHC., CHMP., ACHC., ICP ACC.
Bagi peserta, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi momentum penting untuk meneguhkan peran amil zakat. Ariftiyan Rahadi (ARN134), salah satu peserta, mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali mengikuti program penguatan kapasitas ini.
“Banyak sekali faedah ilmu yang saya terima dari pelatihan ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan agar kami semakin siap menghadapi tantangan. HSI BERBAGI menuju Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional akan menghadapi cakupan kerja lebih luas. Itu menuntut kami lebih bertanggung jawab dan kompeten. Maka, ilmu menjadi bekal utama bagi kami sebagai amil,” ujar Arif kepada hsi.berbagi.id usai sesi pelatihan. ( baca berita sebelumnya; https://hsi.berbagi.id/training-batch2-hsi-berbagi-bangun-energi-besar-dunia-filantropi)
Ia menambahkan, forum ini membuka ruang diskusi dan tukar gagasan antar amil. “Banyak ide baru yang muncul. Apa yang sebelumnya belum terpikirkan bisa dibahas bersama, sehingga pelatihan ini benar-benar memberi motivasi untuk terus berkembang,” ucapnya meyakinkan.
Ustadz Ja’far Ad-Demaky, juga menyampaikan tanggapan dan pemikirannya usai mengikuti pembekalan. Ia menegaskan, bahwa sangat diperlukan setiap pengurus LAZ HSI BERBAGI senantiasa menambah ilmu.
“Semua orang butuh belajar. Walaupun sudah pintar, kita tetap harus berkembang. Keberhasilan mungkin tidak langsung terlihat sekarang, bisa jadi baru tampak lima tahun ke depan. Yang penting kita maksimal berusaha. Tidak ada pahlawan super, semua lini berperan penting. Jika kita bekerja sama dengan baik, insyaallah amal ini menjadi ladang pahala yang diberkahi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tuturnya.
Sementara itu, Coach Wahyu memberikan masukan strategis terkait filantropi. Ia menekankan bahwa amil tidak cukup hanya berkampanye, tetapi harus menunjukkan aksi nyata.
“Cara paling sederhana untuk mengajak orang berbagi adalah giving first. Bikin program, jalankan, lalu komunikasikan. Orang akan terdorong untuk berdonasi ketika ada alasan yang jelas dan kuat. Karena itu, HSI BERBAGI harus mempertajam faktor ‘why’ dalam setiap programnya,” pesannya.
Kuatkan Niat Menebar Manfaat
Sementara itu, Ketua Divisi HSI BERBAGI, Mujiman Abu Ibrahim, menambahkan bahwa training ini merupakan bagian dari proses panjang HSI BERBAGI menuju pengakuan sebagai LAZ Nasional.
“Ilmu adalah kunci penting untuk mengemban amanah dari muhsinin, donatur, dan masyarakat. Dengan pelatihan ini, SDM HSI BERBAGI makin siap, baik dalam hal penghitungan zakat, pelayanan donatur, maupun pengelolaan program sosial. Harapannya, HSI BERBAGI bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini dirancang sejak sebulan sebelumnya, dengan format tatap muka untuk pengurus ikhwan dan daring melalui Zoom untuk akhwat. Para peserta berharap pelatihan semacam ini menjadi agenda rutin agar kualitas amil terus meningkat seiring besarnya tantangan yang akan dihadapi.
Pada akhirnya, pelatihan ini bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi tentang menguatkan niat, meneguhkan amanah, dan menanamkan keyakinan bahwa setiap langkah kecil dalam belajar adalah investasi besar bagi keberkahan umat.
Dengan semangat kebersamaan dan ilmu yang terus bertambah, HSI BERBAGI optimis menatap masa depan sebagai LAZNAS yang memberikan manfaat seluas-luasnya.(sbn)
Komentar (0)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!
Tinggalkan Komentar