Leny Hasanah- Dakwah Sosial

Tim KKN 12 sudah sampai di kota Padang, Senin, 14 Juli 2025, pukul 19.40 WIB. Selanjutnya, akan melakukan persiapan untuk penyeberangan ke lokasi giat di kepulauan Mentawai pada hari Sabtu, 19 Juli 2025. Foto; Dok HSI BERBAGI.
Solo, hsi.berbagi.id- Komitmen untuk menguatkan dakwah berbasis masyarakat kembali ditunjukkan oleh HSI BERBAGI. Tahun ini, untuk pertama kalinya secara terstruktur, HSI BERBAGI mendukung program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa STDI Imam Syafi’i (STDIIS) Jember di delapan wilayah Indonesia.
Langkah kolaboratif ini bermula dari komunikasi dan kerja sama jangka panjang antara Ketua Yayasan HSI BERBAGI dan jajaran STDIIS. Dari situ, muncul inisiatif strategis untuk mendukung keberangkatan mahasiswa KKN sekaligus menguatkan jaringan dakwah HSI BERBAGI di daerah dan wilayah binaannya.
“Kami ingin kerja sama ini tak hanya mendukung kegiatan para mahasiswa, tapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap para asatidzah setempat. Bahwa, dakwah bukan hanya ceramah, tetapi hadir lewat aksi nyata sosial kemasyarakatan,” ujar Mujiman Abu Ibrahim, Ketua Divisi HSI BERBAGI kepada hsi.berbagi.id di Solo, menjelang keberangkatan mahasiswa STDIIS dalam giat KKN pekan ini.
Delapan wilayah yang dipilih sebagai lokasi KKN sekaligus wilayah binaan dakwah HSI BERBAGI meliputi daerah-daerah pelosok seperti Mentawai, Empat Lawang, Mamuju, Pacitan, hingga pelosok Banten dan Wonogiri.
Keseluruhan lokasi tersebut telah memiliki jaringan asatidzah yang menjadi mitra dakwah HSI BERBAGI, sehingga kehadiran mahasiswa diharapkan memperkuat simpul-simpul kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai dakwah Ahlussunnah.
HSI BERBAGI memberikan dukungan konkrit dalam bentuk pendanaan senilai Rp30 juta per kelompok KKN yang bersumber dari dana zakat. Dana ini digunakan untuk penyaluran kepada para mustahik di wilayah setempat—baik untuk pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi.
“Dana zakat ini diberikan kepada mereka yang tergolong fakir atau miskin, misalnya keluarga yang kesulitan membayar biaya sekolah, pengobatan, atau modal usaha mikro,” jelas Mujiman.
Selain itu, HSI BERBAGI juga turut membantu pembiayaan transportasi mahasiswa dan dosen pembimbing, distribusi Al-Qur’an dan Iqra, serta pakaian layak pakai untuk beberapa daerah seperti Wonogiri, Mentawai, Pacitan, dan Mamuju. Semua bantuan tersebut diintegrasikan ke dalam program sosial mahasiswa selama KKN berlangsung. (baca juga; https://hsi.berbagi.id/safari-dakwah-fkmm-2025-mengukir-dakwah-menyemai-harapan-di-kajai)
Tantangan, Fase Awal Dakwah Berkelanjutan
Tentu saja kehadiran para mahasiswa yang mengerahkan dedikasinya dalam menyemai manfaat bukan tanpa tantangan. Distribusi ke wilayah pelosok seperti Mentawai, Pacitan, dan Empat Lawang membutuhkan waktu, logistik, dan kemampuan adaptasi dari mahasiswa. Namun, semangat dakwah tetap menjadi motivasi utama.
“Kami harap mahasiswa mampu menjadi jembatan dakwah, melalui pendekatan sosial yang membangkitkan kepedulian dan semangat menuntut ilmu di tengah masyarakat,” ujar Mujiman menambahkan.
HSI BERBAGI juga menetapkan standar pelaporan yang ketat demi memastikan akuntabilitas. Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan dan melaporkan setiap penyaluran bantuan, baik berupa data penerima, jumlah dana, hingga foto kegiatan. Ini menjadi landasan untuk evaluasi dan perencanaan program ke depan.
Dukungan penuh kepada mahasiswa STDIIS, juga menjadi bagian dari langkah awal HSI BERBAGI dalam menjalankan Program Kafilah Dakwah, yakni pengiriman dai untuk melanjutkan pembinaan di lokasi KKN pasca program berakhir. Dengan demikian, kehadiran mahasiswa menjadi fase awal pengenalan dakwah yang akan dilanjutkan secara berkelanjutan.
Sebagai penutup, Ketua Divisi HSI BERBAGI mengajak para muhsinin dan donatur untuk terus berkontribusi dalam misi dakwah ini. “Semoga donasi yang diberikan menjadi amal jariyah yang berkelanjutan. Kami mengajak para donatur yang memiliki dana zakat untuk menyalurkannya melalui program-program HSI BERBAGI yang telah terbukti memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya berharap, menyelipkan doa terbaik.(sbn)