Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Lumajang, hsi.berbagi.id– HSI BERBAGI bekerja sama dengan Yayasan Tunas Ilmu Pasirian dalam Pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di Mushalla Attauhid Semeru, yang berlokasi di Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Giat sosial bagi warga penyintas erupsi Gunung Semeru ini menjadi kebutuhan mendesak, karena jumlah jamaah yang terus bertambah, sementara fasilitas sanitasi yang menunjang untuk kegiatan ibadah masih belum memadai. (baca; https://hsi.berbagi.id/geliat-dakwah-hsi-berbagi-di-kaki-gunung-semeru).
Saat ini, kondisi kamar mandi dan tempat wudhu di mushalla belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sehingga berdampak pada kenyamanan dan kebersihan. Bahkan, banyak jamaah, terutama anak-anak dan lansia, mengalami kesulitan dalam melaksanakan ibadah karena keterbatasan sarana sanitasi yang ada.
“Sebelumnya terdapat MCK di sebelah utara mushalla dengan dua kamar mandi, tetapi tidak tersedia tempat wudhu. Bangunannya bersifat sementara, tanpa pondasi, dan atapnya hanya menggunakan galvalum. Beberapa waktu lalu, saat angin kencang menyebabkan atapnya terlepas. Selain itu, Septic Tank juga tidak tersedia karena bangunan ini bukan untuk jangka panjang,” jelas Bendahara Yayasan Tunas Ilmu Pasirian yang juga pendakwah di Dusun Kamarkajang, Ustadz Dodik Wahyudi kepada hsi.berbagi.id di Lumajang, Jawa Timur.
Melihat kondisi tersebut, pihak yayasan mengajukan proposal bantuan pembangunan MCK kepada HSI BERBAGI dengan total anggaran lebih dari Rp 49 juta. Alhamdulillah, pengajuan tersebut disetujui, dan saat ini pembangunan MCK sedang berjalan secara bertahap.
“Bangunan baru berada di lahan barat mushalla. Insyaallah, akan ada empat kamar mandi terpisah untuk jamaah laki-laki dan perempuan, serta tempat wudhu yang yang lebih layak. Alhamdulillah, saat ini persiapan pengecoran atap sudah hampir selesai,” ujar Ustadz Dodik menambahkan.
Program Penempatan Da’i

Saat ini proses pembangunan sarana sanitasi di Mushalla Attauhid sudah mencapai sekitar 80 persen. Pembangunan ini diharapkan akan memberikan kenyamanan bagi warga penyintas dalam melaksanakan ibadah dan kegiatan dakwah lainnya. Foto-foto; Dok HSI BERBAGI
Terkait giat dakwah yang dilakukan dan meningkatkan pendidikan Islam di wilayah tersebut, Yayasan Tunas Ilmu Pasirian berencana mengadakan Pondok Ramadhan selama sepekan dengan target hafalan Juz ‘Amma, yang insyaallah akan diikuti oleh sekitar 15 anak, baik putra maupun putri.
“Kami berharap setelah pembangunan MCK ini selesai, HSI BERBAGI dapat merealisasikan program penempatan da’i di wilayah ini. Dengan adanya da’i, diharapkan dakwah bisa lebih berkembang dan pesantren tahfidz bisa berdiri di sini. Saya sendiri masih memiliki keterbatasan ilmu, sehingga belum bisa maksimal dalam berdakwah. Untuk saat ini, saya hanya berupaya menjaga komunikasi dengan warga agar dakwah tidak terputus, sembari menunggu da’i yang dapat melanjutkan perjuangan ini,” ujar Ustadz Dodik penuh harap.
Sementara itu, Ketua Program Tanggap Bencana HSI BERBAGI, Dovit Agususilo membenarkan bahwa Yayasan Tunas Ilmu Pasirian telah mengajukan proposal pembangunan MCK untuk Mushalla Tauhid Semeru, dan alhamdulillah proposal tersebut telah disetujui HSI BERBAGI. “Saat ini proses pembangunan sudah mencapai sekitar 80%,” katanya.
Ia menambahkan, dakwah di Kamarkajang tetap berjalan pascaerupsi Gunung Semeru pada akhir tahun 2021, meskipun dalam bentuk kajian terbatas, seperti kegiatan yasinan ibu-ibu. Meski demikian, masyarakat setempat tetap menerima dan merespons dakwah dengan baik.
“Ke depannya, musholla ini akan dikembangkan menjadi pondok tahfidz. Saat ini, kami masih mencicil pembangunan sarana dan prasarana, termasuk kamar mandi serta tempat wudhu yang sedang dalam tahap pengerjaan. Kami juga terus memantau perkembangan kegiatan di sana sebagai bagian dari dakwah berkelanjutan pasca bencana,” terang Dovit meyakinkan.
Pembangunan sarana MCK diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan yang lebih Islami dan meningkatkan kualitas ibadah masyarakat sekitar. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan segala ikhtiar ini dan menjadikannya sebagai amal jariyah bagi semua pihak dan muhsinin yang ikut terlibat dalam perjuangan dakwah yang panjang.(sbn)