Ustadz Abdullah Roy: Berqurban Adalah Ketundukan dan Cinta Kepada Allah

By: hardi

Leny Hasanah- Berbagi Qurban

Foto; Dok HSI BERBAGI.

Pandeglang, Banten, hsi.berbagi.id– Tak terasa, kita telah memasuki bulan Dzulqa’dah. Itu artinya, Hari Raya Iduladha makin dekat saja. Sebuah hari istimewa bagi umat Islam. Bukan hanya tentang menyembelih hewan qurban, tetapi juga momentum di mana seorang muslim menunjukkan ketundukan dan kecintaan yang tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

”Di hari tersebut, disunnahkan bagi orang yang memiliki kemampun untuk berqurban sebagai bentuk ketundukan dan kecintaan kepada Allah. Dan ini adalah sunnah yang dilakukan Nabi Ibrahim ’alaihissalam,” ujar Ustadz Dr. Abdullah Roy, MA, Hafizhahullah dalam sebuah kesempatan, belum lama ini.

Berqurban merupakan bagian dari syiar tauhid. Di tengah orang-orang yang masih melakukan penyembelihan untuk selain Allah, Islam datang dengan tuntunan yang lurus.

”Fasholli li rabbika wanhar”—hendaklah engkau shalat untuk Rabb-Mu dan menyembelih untuk Rabb-Mu,” tegas Ustadz Abdullah Roy.

Ustadz menjelaskan bahwa menyembelih qurban menunjukkan ketakwaan seseorang, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyediakan pahala besar bagi mereka yang melaksanakannya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

”Dari setiap bulu ada satu kebaikan.” (HR. Ibnu Majah)

”Bayangkan, berapa banyak bulu dalam satu ekor hewan, dan betapa besar pahala yang didapatkan oleh seseorang ketika dia berqurban,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Ustadz AbdullahRoy  berpesan kepada kaum muslimin:

”Barangsiapa yang memiliki kelapangan rezeki, hendaklah dia berqurban karena tidak akan berkurang harta seseorang ketika dia bersedekah. Semoga Allah memberikan taufik,” ungkap Ustadz AbdullahRoy menegaskan.

Amanah Itu Penting

Bagi banyak kaum muslimin, qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan dan membagikan daging. Qurban adalah ibadah yang menyentuh hati dan pelaksanaannya harus sesuai tuntunan syariat. Inilah yang dirasakan oleh para shohibul qurban HSI BERBAGI, yang telah mempercayakan amanah ini—bahkan dalam beberapa tahun sebelumnya.

Salah satunya adalah Ummu Daffa, seorang ibu yang bersama keluarganya aktif sebagai santri di HSI AbdullahRoy. Dirinya dan keluarga yang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur, memilih tempat berqurban bukan perkara coba-coba.

“Kami sekeluarga penuntut ilmu di HSI AbdullahRoy, jadi insyaallah kami percaya HSI amanah dalam menyalurkan qurban kami,” tuturnya meyakinkan.

“Yang kami niatkan adalah ibadah, dan kami percaya HSI BERBAGI akan menyalurkannya ke saudara-saudara yang benar-benar membutuhkan, yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita.” tambah Ummu Daffa.

Kepercayaan yang sama juga disampaikan oleh Ummu Fauzan, shahibul qurban asal Sigli, Aceh Pidie. Dia menyampaikan pengalamannya tentang bagaimana praktik qurban di sekitarnya masih dicampuri ritual-ritual yang tidak sesuai dengan sunnah.

“Di tempat saya, sebelum qurban ada ijab qabul antara orang yang berqurban dan penyembelih. Ada juga acara pesijuk, hewan qurban diperciki air bunga dan dibacakan doa-doa yang saya sendiri tidak paham,” ujarnya.

Tak hanya perempuan, peserta qurban laki-laki pun menyuarakan kepercayaannya pada integritas tim HSI BERBAGI. Eko Putera, salah satu shahibul qurban asal Malang, Jawa Timur, menekankan pentingnya pemilihan orang yang menyembelih.

“Saya percayakan HSI BERBAGI karena mereka menyembelih hewan qurban dengan orang-orang yang shalatnya baik, tidak merokok, dan benar-benar tahu hukum. Mereka tidak mengambil bagian dari hewan sebagai upah. Ini penting sekali dalam menjaga kemurnian ibadah,” ujarnya memberikan alasan kepada hsi.berbagi.id, Selasa (13/5/2025).

Tentunya, apa yang mereka (shohibul qurban) rasakan bukan sekadar kepuasan pelayanan, tapi ketenangan batin—karena qurbannya ditangani dengan adab dan adil, sesuai sunnah dan amanah.

Sementara, bagi yang baru pertama kali ikut program qurban HIS BERBAGI, seperti Ummu Fauzan, pengalaman ini begitu berkesan. Ia merasa mendapatkan jalur qurban yang lurus, mudah, dan sesuai harapannya sebagai seorang muslimah yang ingin ibadahnya diterima.

“Alhamdulillah, ini qurban pertama saya di HSI. Saya ingin qurban yang sesuai tuntunan syariat, makanya saya memilih qurban lewat HSI,” ucapnya menuturkan keyakinannya. (sbn)