Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Tim Inti Relawan Tanggap Bencana HSI BERBAGI berjibaku memasang pipa dengan diameter 3 Dim (inci) untuk mengalirkan air dari Kali Tunggeng dalam giat Pipanaisasi Pahala Jariyah #1. Foto-foto; Dok HSI BERBAGI
Lumajang, hsi.berbagi.id– Tim Tanggap Bencana HSI BERBAGI mencatat sejarah baru dengan berhasil menyelesaikan giat pipanisasi perdananya di Kaki Gunung Semeru. Program kebaikan ini, tentunya menjadi solusi nyata atas krisis air bersih yang dihadapi ribuan kepala keluarga penyintas di Hunian Tetap (Huntap) Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Bertajuk “Pipanisasi Pahala Jariyah #1” giat penuh manfaat ini berkolaborasi bersama 80-an relawan dari berbagai lembaga di Jawa Timur. Alhamdullillah, HSI BERBAGI mampu mewujudkan harapan warga untuk mendapatkan akses air bersih yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Sebagaimana diberitakan, sejak relokasi pasca erupsi Gunung Semeru pada akhir 2021, warga Huntap hanya mengandalkan Kali Pitik dan Kali Tunggeng sebagai sumber air utama. Namun, pada awal 2023, banjir bandang merusak pipa air Kali Tunggeng, termasuk jembatan pipa Kali Pitik yang melintas di atasnya.
Kendati jembatan berhasil diperbaiki dengan gotong royong, pipa dari Kali Tunggeng tak pernah diperbaiki, menyebabkan warga hanya bergantung pada Kali Pitik. Masalah kian parah, ketika Kali Pitik mengering pada November 2024, sehingga warga kehilangan sumber air sepenuhnya.
Krisis ini tak pelak berdampak besar bagi warga. Selain harus membeli air dengan harga mahal atau menempuh perjalanan jauh untuk mengambil air, banyak dari mereka yang nekat kembali ke rumah lama mereka di zona merah. Meski, berisiko tinggi terhadap bahaya erupsi. Ditambah lagi, kondisi ekonomi warga penyintas juga belum pulih, karena lahan perkebunan yang dulu menjadi sumber penghasilan, kini tertutup abu vulkanik dan tak bisa digarap lagi.
Melihat kondisi ini, HSI BERBAGI yang tergabung dalam Tim Tanggap Bencana, bersama tim relawan Satda Indonesia, Tempursari Mengaji, Tunas Ilmu Pasirian, dan warga setempat telah melakukan asesmen awal pada 27-28 Januari 2025. Tim itu mengevaluasi kondisi Kali Pitik, Kali Tunggeng, dan Kali Pring guna mencari solusi terbaik.
Setelah melakukan persiapan dan perencanaan yang matang. Tim relawan HSI BERBAGI yang terdiri dari Dovit Agususilo, Qodri Abu Hamzah, Muhammad Gigih, Agung Abu Uswah, Sudiyatmo, Sopian Awaludin, dan Adhi Setyawan kembali turun ke lokasi, bersama puluhan relawan dengan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan untuk giat pipanisasi tahap pertama yang menelan anggaran sekitar Rp60 juta.
Proses pipanisasi diawali dengan pembuatan tandon sekip pada 7 Februari, diikuti pembangunan bendungan pada 13 Februari. Selanjutnya, pada 20 Februari, tim berhasil menyambungkan pipa dari bendungan ke tandon endapan.
Setelah melakukan pengecekan dan perbaikan pada 21 Februari, esok harinya tim memasang sling baja sebagai penyangga pipa dan melakukan uji coba aliran air, sambil mempersiapkan kedatangan relawan dan berbagai kebutuhan teknis lainnya. Hingga akhirnya, pada 23 Februari 2025, HSI BERBAGI sukses menuntaskan pipanisasi tahap pertama, mengalirkan air serta membuka jalan sebagai solusi jangka panjang bagi warga Huntap.
Dikerjakan Dua Tahap

Relawan dibantu warga penyintas tampak bersemangat, bahu-membahu untuk membangun tandon dan bendungan diantara lereng Gunung Semeru dengan kontur tanah yang tampak kering serta bebatuan.
Giat pipanisasi yang diharapkan mengalirkan pahala jariyah ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama bertujuan menarik air dari Kali Tunggeng sejauh 1 kilometer, menggunakan pipa berdiameter 3 Dim (inci} dalam dua jalur, lalu dialirkan ke pipa utama Kali Pitik untuk meningkatkan debit air. Sementara tahap kedua akan membawa air dari Kali Pring sejauh 7 kilometer menggunakan pipa berdiameter 2 inci, lalu dialirkan ke tandon utama Huntap di Desa Sumbermujur, Candipuro.
“Tahap pertama ini adalah langkah cepat dan darurat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Untuk tahap kedua, insyaAllah setelah Idulfitri kami akan melakukan survei kembali guna penghitungan RAB dan perencanaan jalur airnya,” jelas Dovit Agususilo, Ketua Program Tanggap Bencana HSI BERBAGI kepada https://hsi.berbagi.id.
Dovit menambahkan, bahwa respon warga sangat luar biasa. Mereka antusias membantu, bahkan di tengah kesibukan yang dijalankan. “Warga mengatakan bahwa selama ini banyak pihak hanya datang untuk survei saja, tapi alhamdulillah HSI BERBAGI langsung memberikan aksi nyata,” ujarnya penuh syukur.
Selama proses pengerjaan, HSI BERBAGI mendapat dukungan dari 80 relawan, yang berasal dari berbagai lembaga di Jawa Timur. Para relawan difasilitasi tempat menginap di fasilitas umum Huntap, seperti masjid, kelas, dan aula. Sementara Tim Inti Tanggap Bencana HSI Berbagi yang diterjunkan, menginap di rumah salah satu warga.
Atas izin Allah, meski berhasil diselesaikan sesuai target, proyek ini bukan tanpa kendala. Tantangan terbesar adalah mengatasi dampak banjir yang sering mengubah jalur air. Sehingga tim harus terus melakukan penyesuaian sistem aliran. Selain itu, karena ini adalah giat pipanisasi pertama bagi HSI BERBAGI, tim harus menghadapi tantangan teknis dalam pemesanan dan pemasangan material, termasuk perencanaan jalur yang optimal.
“Masyaallah, teman-teman relawan sepertinya semangat sekali. Mereka bagaikan orang kehausan yang kemudian mendapatkan rezeki es kelapa muda. Mereka sangat gembira bisa turun melakukan giat kemanusiaan. Juga turut bahagia bisa membantu sesama, pahala yang dinanti, reuni relawan dan bonus jalan-jalan di hutan,” ujar Dovit dengan tawa lepasnya saat diwawancara.
Keberhasilan pipanisasi ini menjadi bukti, bahwa kepedulian dan gotong royong dapat mengubah kondisi sulit menjadi harapan baru bagi masyarakat. Namun, perjuangan belum usai. Tahap kedua pipanisasi masih membutuhkan dukungan, agar aliran air menjangkau lebih banyak warga dan memastikan ketahanan air bersih jangka panjang dapat dipenuhi.
Setiap tetes air yang Anda berikan adalah kehidupan bagi mereka. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang telah diberikan muhsinin atas hartaanya dengan pahala berlipat ganda. Anda tertarik untuk meraih kesempatan dan memetik pahala jariyah? Silakan, mengklik tautan: https://csberbagi.hsi.id untuk informasi selengkapnya.(sbn)
Berikut suasana dan aktivitas relawan dalam giat “Pipanisasi Pahala Jariyah #1” yang terekam lewat foto dokumentasi HSI BERBAGI





