Leny Hasanah- Program Tholabul Ilmi

Santri SMA IT HSI saat belajar di pondok, mereka selalu menunjukkan semangat dan terus mengembangkan kreativitas dalam berbagai hal dengan ilmu yang dimiliki/ Foto; Dok HSI BERBAGI
Purwerejo, hsi.berbagi.id– Tujuh santri SMA IT HSI IDN berhasil melaju ke babak final Olimpiade Bahasa Arab Islamic Youth Festival 2025 yang diselenggarakan oleh JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Indonesia.
“Alhamdulillah, santri kita berhasil meraih posisi tertinggi peringkat 1, 2, dan 3 pada babak penyisihan Olimpiade Bahasa Arab kategori SMA. Semoga mereka bisa mempertahankan prestasi ini hingga babak final di Jakarta nanti,” ujar Kepala SMA IT HSI-IDN, Ustadz Fauzi M. Noor yang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat dihubungi redaksi https://hsi.berbagi.id, di Purwerejo, Jawa Tengah.
Adapun ketujuh santri SMA IT HSI-IDN yang lolos, adalah; Muhammad Emil Fikar, Imu Abdurroofi, Kholid, Haidar Idris Asy syafiq, Hamam, Ridho Althafri, dan Ibrahim Ibnu Abbas. (baca juga; https://hsi.berbagi.id/santri-sma-it-hsi-idn-torehkan-prestasi-di-ajang-quran-fest-2024
Ustadz Fauzi mengatakan, bahwa semangat para santri dalam mengikuti berbagai ajang perlombaan sangat tinggi. Bagi mereka, kompetisi bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi juga kesempatan untuk mengasah diri dan mengukur kemampuan dalam persaingan yang sehat.
Selain itu, mengikuti lomba juga menjadi pengalaman berharga bagi para santri, mengingat kesempatan keluar dari lingkungan pondok tidak selalu datang setiap waktu.
Terkait perlombaan yang mereka ikuti, tentunya sekolah senantiasa memberikan dukungan penuh bagi santri yang ingin berkompetisi. “Selama seorang santri memiliki kompetensi yang cukup di bidang yang dilombakan, sekolah akan senantiasa memberikan dukungan,” ujar Ustadz Fauzi menegaskan.
Dia berharap, motivasi yang diberikan mendorong para santri untuk lebih aktif mencari informasi mengenai berbagai kompetisi yang dapat diikuti.
Menariknya, informasi mengenai Olimpiade Bahasa Arab kali ini justru ditemukan oleh para santri sendiri. Mereka secara mandiri mencari tahu, lalu mengusulkan kepada pihak sekolah untuk mendaftar. Hal ini mencerminkan inisiatif serta antusiasme mereka dalam mengembangkan diri sangatlah besar.
Menurut Ustadz Fauzi, dari sisi persiapan menghadapi babak final, tidak banyak perubahan dalam pola belajar santri. Materi soal dalam kompetisi memiliki keterkaitan erat dengan kitab Al-‘Arabiyyah Bayna Yadayk yang sudah menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran santri.
Namun, mengingat kitab ini terdiri dari empat level dan santri baru menyelesaikan tiga level, maka dalam 10 hari menjelang keberangkatan, para santri akan fokus memperdalam level keempat. Pihak sekolah optimis bahwa soal-soal dalam kompetisi tidak akan jauh berbeda dari materi yang telah mereka pelajari.
Sebagai kepala sekolah, Ustadz Fauzi merasa sangat bangga dan optimis bahwa santri-santri SMA IT HSI-IDN akan membawa pulang gelar juara, biidznillah.
“Kami yakin mereka bisa tampil maksimal. Di lingkungan pondok, mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa Arab dalam keseharian, sehingga rasa percaya diri dan pemahaman mereka cukup kuat. Hingga saat ini, persiapan terus kami lakukan. Ada tiga hal yang selalu kami tekankan kepada mereka: Ojo Lali (jangan lupa), Ojo Dumeh (jangan sombong), dan Ojo Ngoyo (jangan memaksakan diri),” ungkapnya.
Babak final dijadwalkan berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada 15 Februari 2025. Awalnya, seluruh santri peserta lomba direncanakan berangkat bersama, tetapi setelah mempertimbangkan beberapa hal, kemungkinan hanya beberapa santri yang akan berangkat.
“InsyaAllah kami akan memberikan kabar terbaru nanti. Mohon doanya agar semuanya berjalan lancar dan santri-santri kita bisa meraih hasil terbaik,” jelas Ustadz Fauzi berharap sembari menyelipkan doa terbaik.(sbn)