Subhan- Berita Foto
hsi.berbagi.id- Akhir Agustus 2025 menjadi momen yang tak terlupakan bagi para pengurus dan relawan HSI BERBAGI. Selama tiga hari, 29–31 Agustus 2025, sebanyak 46 peserta ditempa mengikuti Program Pendidikan Karakter, Kedisiplinan, dan Bela Negara. Kolaborasi antara HSI BERBAGI, Batalyon Infanteri (Yonif) 310/Kidang Kancana, dan Pramuka Peduli Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

Kegiatan yang digelar di SMA IT HSI Sukabumi ini, bertujuan menanamkan nilai-nilai integritas, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, serta semangat cinta tanah air. Para peserta berasal dari Relawan Tanggap Bencana (TB) HSI BERBAGI, fungsional HSI BERBAGI, dan asatidzah SMA IT HSI Sukabumi.

Materi pelatihan mencakup wawasan kebangsaan dan bela negara, kedisiplinan, jiwa korsa, tanggung jawab, survival dasar serta penyelamatan, peraturan baris-berbaris (PBB) hingga kerja sama tim. Para peserta juga mengikuti kajian sunnah bersama Ustadz Fauzi dan Ustadz Fadzla Mujaddid hafidzhahullah untuk memperkuat fondasi iman dan akhlak.

Salah satu hal menarik dan menjadi tantangan adalah, perubahan mendadak dalam rundown pelatihan. Kegiatan lapangan yang semula dijadwalkan untuk latihan fisik, kedisiplinan dan simulasi tanggap bencana, namun akhirnya disesuaikan untuk giat susur sungai dan bersih-bersih Sungai Cikembar. Perubahan terjadi setelah adanya permintaan langsung dari Camat Cikembar Lenni Nurliah, S.Pd., SIP. Seluruh peserta diarahkan membantu membersihkan Sungai Cikembar yang tercemar limbah sampah plastik dan rumah tangga yang dibuang ke aliran sungai.

Seluruh peserta yang dibagi dalam dua tim berjibaku bahu membahu, membersihkan dan mengangkat sampah dari area sungai yang tercemar. Di kesempatan itu, Ketua Divisi HSI BERBAGI Mujiman Abu Ibrahim dan Ibu Camat Cikembar juga terjun langsung dan membaur bersama relawan melaksanakan giat yang membangun semangat kepedulian dan kebersamaan. Dari aksi peduli lingkungan tersebut, lebih dari 1 ton sampah dapat diangkut dari area sungai. Tak dipungkiri, perubahan mendadak skenario pelatihan menjadi pengalaman nyata bagi para peserta. Terutama, pentingnya adaptasi dalam situasi darurat, sesuai dengan semangat pelatihan tanggap bencana yang diusung HSI BERBAGI dan TNI Yonif 310.

Tak hanya penuh tantangan, pelatihan pendidikan karakter ini juga menyimpan banyak kesan kepada para peserta. Salah satunya datang dari Muhammad Nasirudin As-Salafy, peserta asal Subang, Jawa Barat, yang baru pertama kali mengikuti kegiatan relawan dan pelatihan dasar. “Karena saya pertama kali ikut pelatihan relawan dan baru mulai belajar di HSI AbdullahRoy, kegiatan ini sangat berkesan. Mandi lumpur bersama ala militer, memberikan banyak pelajaran tentang kedisiplinan dan manajemen waktu untuk diri sendiri,” ujarnya.

Pasi Intel Yonif 310 Kidang Kancana, Lettu Inf Subhanudin memimpin pelatihan dengan pendekatan dan disiplin gaya militer. “Kegiatan berjalan lancar dan tertib, tidak ada hal menonjol. Dari 46 peserta, yang berdiri di depan saya saat ini 43 orang, satu sakit dan dua orang mendahului karena keperluan mendesak,” ujar Subhanudin. Ia menekankan, bahwa dalam pelatihan semua diatur dengan ketat: dari bangun tidur, waktu makan, hingga latihan fisik. “Inilah yang ingin kami tanamkan—bagaimana mengatur diri sendiri sebelum mengatur orang lain. Disiplin pribadi adalah dasar dari disiplin organisasi,” tegasnya.

Ketua Divisi HSI BERBAGI Mujiman Abu Ibrahim memberikan apresiasi yang sangat besar kepada relawan dan seluruh pihak yang terlibat. Ia mengatakan pentingnya kedisiplinan, kerja sama, dan saling menghormati. “Hargai waktu, hargai rekan kerja, dan tingkatkan komunikasi antar tim. Kepedulian juga penting, jika ada teman yang sakit atau butuh bantuan, segera tolong. Begitu juga dalam pekerjaan, hargai teman ketika berbicara. Ini semua pelajaran penting yang harus kita amalkan,” pesan Mujiman.

HSI BERBAGI berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang latihan, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan mental pejuang bagi para relawan dan tenaga pendidik. Dengan semangat kebersamaan, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap sesama, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan karakter bisa berjalan berdampingan dengan pengabdian sosial. Tujuannya, membentuk pribadi tangguh yang siap mengabdi untuk umat dan bangsa.
Komentar (0)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!
Tinggalkan Komentar