Leny Hasanah- Dakwah Sosial

Anak- anak tampak bersemangat dan penuh keberanian. Sembari berkumpul dengan teman-temannya, senyum ceria mereka pun hadir saat mengantri giliran untuk segera dikhitan. Foto-foto; Dok HSI BERBAGI.
Solo, hsi.berbagi.id- Alhamdulillah, dengan izin Allah Ta’ala, Khitanan Massal Gratis HSI BERBAGI 2025 di wilayah Sumatra berjalan dengan lancar. Dari target awal 1.000 anak, kegiatan ini akhirnya mengkhitan 1.130 anak dari total 1.205 pendaftar resmi—angka yang tentu tak lepas dari tingginya harapan masyarakat akan layanan sosial yang bermanfaat dan terjangkau.
Selama sepekan penuh, mulai 17 hingga 22 Juni 2025, kegiatan khitanan menjangkau 12 titik lokasi di Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu. Anak-anak usia 8 bulan hingga 16 tahun, satu per satu menjalani syariat dengan keberanian dan dukungan keluarga. Bagi panitia dan mitra, setiap anak yang dikhitan adalah amanah, dan setiap senyum yang tercipta adalah bekal semangat untuk terus berbagi.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara HSI BERBAGI, Lubuklinggau Mengaji, RS Nur Hidayah Yogyakarta, dan RS AR BUNDA Lubuklinggau, yang mendukung penuh dari sisi teknis, medis, hingga hadiah untuk para peserta.
Distribusi Anak Dikhitan

Khitan gratis ini mendapat sambutan hangat dari para orang tua, mengaku terbantu karena biaya khitan laser di tempat mereka bisa mencapai Rp1,2 juta.
17 Juni 2025- Ma’had Darussalam Bin Baz 9, Muara Beliti – 207 anak, Bin Baz 20, Megang Sakti – 45 anak
18 Juni 2025- Masjid Abu Bakr Ash-Shiddiq – 80 anak, Masjid Raudhatul Jannah – 67 anak, SMP IT Raudhah – 42 anak
19 Juni 2025- Kabupaten Curup – 98 anak, Kabupaten Kepahiyang – 83 anak
20 Juni 2025- Empat Lawang – 130 anak, Noman Baru, Muratara – 85 anak
21 Juni 2025- PP Ihya As-Sunnah Bin Baz 8, Singkut – 93 anak
22 Juni 2025- Desa Arga Makmur – 108 anak, Kota Bengkulu – 92 anak
Total anak yang dikhitan: 1.130 anak
Tidak tereksekusi: 75 anak (karena batal, takut, atau tidak hadir)
Ketua Divisi HSI BERBAGI, Mujiman Abu Ibrahim, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan. Ia menekankan, lonjakan peserta menjadi pelajaran berharga agar koordinasi dan kesiapan logistik bisa lebih optimal di tahun mendatang.
“Awalnya kami siapkan untuk 1.000 anak. Tapi alhamdulillah, realisasinya justru mencapai 1.130 anak. Ini menunjukkan betapa besar harapan masyarakat. Tentu ini jadi tanggung jawab bagi kami untuk memperbaiki sistem ke depan,” ujarnya di Solo, belum lama ini.
Sebagai bentuk antisipasi, panitia sempat menyiapkan 1.100 paket bingkisan (berisi baju koko, sarung, kopiah, celana khitan, dan uang saku Rp50.000). Namun karena jumlah peserta melebihi estimasi, sebagian anak yang terlambat mendaftar tidak menerima bingkisan lengkap.
Sisi logistik medis juga sudah diperhitungkan. 1.275 set alat dan obat telah disiapkan dan pelaksanaan berjalan tanpa kendala besar. Meski demikian, sejumlah kekurangan teknis di lapangan tetap menjadi catatan.
“Koordinasi Zoom memang rutin. Tapi di lapangan, masih ada lokasi yang kurang siap—misalnya tidak ada terpal atau bantal. Kami evaluasi agar koordinasi teknis diperketat sebelum H-1,” jelas Mujiman.
Dari Medan Sulit ke Ruang Sempit

Tim medis yang berasal dari RS Nur Hidayah dan relawan lokal juga menghadapi medan yang tidak ringan. Perjalanan panjang melalui jalur darat di lintas Sumatra yang berlubang, medan perkebunan karet dan kopi, serta ruang eksekusi khitan yang sempit menjadi tantangan tersendiri.
Namun, semangat mereka tidak padam. “Masyaallah, kami senang bisa terlibat. Meski sempit, panas, dan harus antre panjang, semua berjalan aman. Anak-anak sangat kooperatif. Tim medis juga senang bisa bekerja sama dengan HSI BERBAGI,” tambah Mujiman.
“Kalau Bisa, Dirutinkan”

Bagi HSI BERBAGI dan mitra, setiap anak yang dikhitan adalah amanah, dan setiap senyum yang tercipta adalah bekal semangat untuk terus berbagi.
Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak orang tua mengaku terbantu karena biaya khitan laser di tempat mereka bisa mencapai Rp1,2 juta.
“Bagus benar lah ini. Kalau bisa dirutinkan, sangat membantu masyarakat soalnyo,” tutur Zaini, warga Musi Rawas, dengan logat kentalnya.
Aparat keamanan juga memberikan dukungan penuh. Wakapolres Musi Rawas, Kompol Hendri, S.H., hadir langsung dan menyampaikan apresiasinya:
“Kami mendukung penuh kegiatan ini. Semoga panitia dan para donatur mendapatkan balasan terbaik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” imbuhnya.
HSI BERBAGI sendiri berkomitmen agar program ini tak berhenti di sini. Evaluasi dari tahun ini akan digunakan untuk memperkuat koordinasi, memperluas jangkauan, dan meningkatkan keterlibatan mitra strategis di masa depan.
“Selama proses aman dan tertib, itu sudah menjadi kesuksesan tersendiri. Tapi kami tak ingin puas. InsyaAllah tahun depan lebih rapih, lebih luas, dan lebih banyak lagi anak-anak yang bisa kita bantu,” ungkap Mujiman berharap.(sbn)