Leny Hasanah- Berita

Tim HSI BERBAGI mendapatkan kesempatan meninjau langsung Program Jaga Berdaya x Amal Vokasi yang merupakan pelatihan keterampilan berbasis dana zakat dalam memberdayakan masyarakat/ Foto; Dok HSI BERBAGI.
Jawa Tengah, hsi.berbagi.id– HSI BERBAGI menghadiri acara Grand Launching Program “Jaga Berdaya x Amal Vokasi” sebuah inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diselenggarakan oleh Ruang Amal Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Salam Setara Amanah Nusantara, bertempat di LPK Anugerah Trikarya Utama, Brebes, Jawa Tengah, pada Selasa (15/7/2025).
Program vokasi ini berfokus pada pelatihan menjahit upper sepatu, yang ditujukan kepada masyarakat di Kabupaten Brebes. Tujuannya adalah untuk memberikan keterampilan kerja sekaligus membuka akses lapangan pekerjaan bagi mereka yang terdampak keterbatasan ekonomi.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pihak perusahaan manufaktur sepatu, yakni PT. Bintang Indokarya Gemilang (BIG) Brebes, yang menjadi mitra penyaluran tenaga kerja lulusan pelatihan.
Ketua Divisi HSI BERBAGI, Mujiman Abu Ibrahim menyampaikan rasa syukur atas undangan yang diterima pihaknya untuk hadir di acara tersebut.
“Alhamdulillah, HSI BERBAGI mendapatkan kepercayaan undangan dari Lembaga Filantropi Ruang Amal Indonesia. Kami merasa senang karena ini bisa menambah wawasan, terutama dalam mengembangkan program pemberdayaan ekonomi yang ada di HSI BERBAGI ke depannya,” ujar Mujiman kepada hsi.berbagi.id, Rabu (16/7/2025).
Turut hadir dalam rombongan HSI BERBAGI adalah Aryo Abu Khonsa (Wakil Ketua Divisi) dan Angga Pratama (Koordinator Tim Fundraising HSI BERBAGI). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya HSI BERBAGI untuk memperluas sinergi dan menimba pengalaman dari program vokasi berbasis zakat yang dilaksanakan oleh lembaga lain.
Pelatihan dan Peluang Nyata bagi Mustahik
Dalam kesempatan itu, Mujiman menilai bahwa program pelatihan seperti ini sangat tepat sasaran, terutama dalam konteks pengangguran di daerah Brebes yang cukup tinggi. Ia menyampaikan, peserta pelatihan tidak hanya menerima pelatihan menjahit gratis, namun juga mendapatkan jaminan penyaluran kerja ke perusahaan sepatu berskala ekspor.
“Masyaallah, para peserta dinyatakan 100 persen diterima oleh perusahaan sepatu. Ini sangat menggembirakan, karena mereka bukan hanya dilatih, tetapi juga langsung punya peluang untuk dapat bekerja,” jelasnya.
Program ini memberikan harapan besar bagi para mustahik (penerima zakat) untuk bertransformasi menjadi pribadi yang mandiri secara ekonomi. HSI BERBAGI sendiri telah memiliki program serupa yakni Muslim Kreatif, yang saat ini fokus pada pelatihan teknisi handphone kepada santri HSI AbdullahRoy sebagai bekal menopang ekonomi keluarga.
Lebih jauh, Mujiman menyampaikan harapan besar terhadap kolaborasi antar-lembaga filantropi. Menurutnya, kerja sama semacam ini perlu terus diperkuat karena menjadi jalan efektif untuk menyalurkan dana zakat dan infaq secara produktif.
“Kolaborasi ini akan memperkuat kerja sama antar-NGO di Indonesia. Kita bisa saling support, dan donasi yang dititipkan oleh para donatur bisa disalurkan dengan lebih strategis,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa HSI BERBAGI terbuka untuk mengembangkan program serupa ke depannya, dengan masukan dan insight dari lembaga-lembaga mitra seperti Ruang Amal Indonesia dan Yayasan Salam Setara.
Membangun Rencana Strategis
Kepada para peserta pelatihan, Mujiman memberikan pesan agar mereka bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan dan menjaga disiplin kerja. Ia menekankan bahwa pelatihan ini adalah peluang emas untuk memperbaiki taraf hidup.
“Ikutilah aturan dengan baik, dan tetap disiplin dalam bekerja. Kalau sungguh-sungguh, profesi bisa meningkat—dari operator, ke supervisor, hingga manajer,” tegasnya.
Dalam konteks strategis, HSI BERBAGI menegaskan komitmennya dalam memberdayakan umat melalui dana zakat, bukan sekadar bernilai konsumtif, melainkan produktif. Dalam hal ini, proses program HSI BERBAGI mencakup tahapan:
- Riset kebutuhan
- Perencanaan program
- Penyusunan regulasi
- Seleksi peserta
- Wawancara dan karantina (pembekalan agama)
- Pembekalan teknis lewat lembaga mitra
“Kami berharap ke depannya HSI BERBAGI tidak hanya punya satu program, tapi beberapa kegiatan pemberdayaan ekonomi yang luas manfaatnya,” tandas Mujiman meyakinkan.
Kehadiran HSI BERBAGI dalam acara ini bukan hanya simbol silaturahim, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun ekosistem pemberdayaan umat melalui kerja sama dan model vokasi berbasis zakat. (sbn)