Leny Hasanah- Daksos
Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis terletak di Samudra Hindia dan secara administratif masuk ke dalam Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Kepulauan Mentawai berada di sisi Barat Provinsi Sumatra Barat. Penduduk asli Mentawai mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan penduduk Minangkabau, karena dipisahkan dengan laut. Foto-foto; Dok HSIB
Solo, berbagi.hsi.id– HSI Berbagi kembali meluncurkan inisiatif baru sebagai ikhtiar menyebarkan dakwah sunnah di berbagai pelosok Tanah Air. Mulai Oktober 2024, HSI Berbagi akan mendukung kegiatan dakwah sosial di pedalaman Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dengan tujuan memperkokoh keimanan umat muslim dan mualaf, serta mendorong mereka untuk lebih bersemangat dalam menuntut ilmu agama.
Kegiatan dakwah ini akan berbentuk pengajian yang diadakan setiap Jumat pada akhir bulan bagi mualaf dan muslim di Desa Pasakiat Taileuleu, tepatnya di Dusun Pei-Pei dan Dusun Taileuleu. Sebagai bentuk apresiasi, setiap sesi pengajian akan disertai dengan pembagian paket sembako kepada para peserta.
Pada tahap awal, ada sekitar 20 penerima manfaat di dua dusun ini yang akan mendapatkan paket sembako berupa beras, kopi, teh, minyak goreng, gula pasir, dan mi instan.
“Kami telah berkoordinasi dengan ustadz setempat pada saat khitanan massal HSI Berbagi di Mentawai beberapa bulan lalu (baca: https://hsi.berbagi.id/hsi-berbagi-wujudkan-kepedulian-lewat-khitan-massal-di-sumbar). Salah satu da’i menyampaikan kesulitannya dalam melanjutkan dakwah. Karena masih sedikit warga yang tertarik mempelajari ilmu agama,” ujar Ketua Divisi HSI Berbagi, Mujiman Abu Ibrahim di Solo, Selasa (1/10/2024).
Menyaksikan kondisi tersebut, HSI Berbagi berkomitmen untuk mendukung pengajian ini selama enam bulan ke depan. Jika program ini berjalan dengan baik, kegiatan akan dilanjutkan. Namun, jika hasilnya belum optimal, HSI Berbagi akan mengevaluasi dan mencari cara lain untuk menarik minat warga agar lebih bergelora menimba ilmu agama yang haq.
Ketua Divisi HSI Berbagi Mujiman Abu Ibrahim saat berkunjung di Pedalaman Mentawai, Sumatra Barat. Melihat secara jelas kehidupan sosial masyarakat di sana yang begitu kuat dengan tradisi dan minimnya pemahaman tentang agama Islam.
“Banyak warga di pedalaman yang lebih memilih bekerja, karena bisa menghasilkan uang, dibanding belajar agama. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pintu masuk dakwah di pedalaman Mentawai dan meredam pengaruh pihak-pihak yang bertentangan dengan dakwah sunnah,” tegas Mujiman berharap.
Dalam pernyataan tertulisnya, Ustadz Mardian Saputra, da’i setempat di Desa Pasakiat Taileuleu, mengatakan bahwa pengajian untuk jamaah mualaf binaannya sudah rutin dilaksanakan setiap Jumat ba’da Ashar dan Ahad pukul 11.00-12.30 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan tauhid di Masjid As-Sa’adah Pei-Pei dan Masjid Al-Mutohiri Taileuleu.
“Kami mengajukan bantuan sembako kepada HSI Berbagi sebagai wujud kontribusi nyata untuk jamaah mualaf di Dusun Pei-Pei dan Taileuleu. Harapannya bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi mereka yang tergolong berada di bawah garis kemiskinan. Sekaligus menumbuhkan semangat mereka dalam mempelajari agama,” jelas Ustadz Mardian.
Ayo, ciptakan perubahan positif! Tidak hanya dalam keimanan, tetapi juga dalam kesejahteraan warga. Kolaborasi yang berkelanjutan bersama HSI Berbagi, relawan, donatur, dan masyarakat lokal akan terus didorong demi memperkuat dakwah dan meningkatkan kualitas hidup di pedalaman Mentawai. Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan kemudahannya.(sbn)
Kepulauan Mentawai terlihat dari kejauhan saat mata memandang…
Mereka adalah saudara muslim yang membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari kita…